Macam-macam Majas ( Gaya Bahasa / Figurative language )
0 Comments »Majas (figurative language) adalah bahasa kias, bahasa yang dipergunakan untuk menciptakan efek tertentu .
Majas merupakan bentuk retoris, yang penggunaannya antara lain ditujukan untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi pembaca.
Macam-macam majas :
1. Majas perbandingan
- Asosiasi (smile) : Majas perbandingan 2 hal yang berbeda tapi dianggap sama.
Ditandai dengan penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti
- Metafora : Majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat.
- Personifikasi : Membandingkan benda seolah-olah bernyawa seperti manusia.
- Alegori : Majas perbandingan yang bertautan satu dengan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.
- Parabel : Berupa cerita (tentang pedoman hidup, ajaran agama dan petuah).
- Simbolik : Melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda lain sebagai simbol .
- Tropen : Menggunakan kata yang sejajar artinya (mirip atau semakna).
- Metonomia : Memakai nama ciri yang ditaukan dengan nama orang, barang sebagai pengganti.
- Litotes : Mengecilkan atau mengurangi kenyataan sebenarnya.
- Sinekdokhe : Menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama kesuluruhan.
1. Pars pro toto : sebagian untuk seluruhnya
2. Totem pro parte : seluruhnya untuk sebagian
- Eufemisme : Menggantikan 1 pengertian dengan kata lain yang hampir sama dengan maksud lebih sopan.
- Hiperbola : Mengandung peryataan yang berlebihan dengan maksud memperhebat
- Alusio : Menujukan secara tidak langsung kepada tokoh atau peristiwa yang sudah diketahui bersama.
- Antonomasia : Menggunakan kata-kata tertentu sebagai nama panggilan seseorang.
- Parafrasis : Menjelaskan suatu kata menjadi serangkaikan kata yang mengandung arti yang sama dengan kata yang digantikan.
2. Majas sindiran
- Ironi : Menyatakan makna bertentangan dengan maksud menyindir atau mengolok-olok.
- Sinisme : Menyatakan sindiran secara langsung.
- Sarkasme : Majas sindiran terkasar
3. Majas penegasan
- Pleonasme : Menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suku kata.
- Repetisi : Perulangan kata-kata sebagai penegasan.
- Paralelisme : Sama dengan repetisi, tapi biasanya terdapat dalam puisi.
- Aliterasi : Memanfaatkan kata yang bunyi awalnya sama
- Antanaklasis : Mengandung ulangan kata yang sama tapi maksna berbeda
- Kiasmus : Perulangan sekaligus mengandung inversi.
- Tautologi : Mengulangi beberapa kali suatu kata dalam kalimat.
- Klimaks : Menyatakan beberapa hal berturut-turut yang semakin lama semakin hebat.
- Antiklimaks : Menyatakan beberapa hal berturut-turut yang semakin lama semakin menurun.
- Elipsis : Didalamnya terdapat penghilangan kata atau bagian kalimat.
- Inversi : Dinyatakan oleh pengubahan susunan kalimat.
- Retoris : Berupa kalimat Tanya yang tak pelu jawaban.
- Koreksio : Dipakai untuk ralat baik kesalahan yang disengaja maupun yang tidak.
- Asidentom : Menyatakan beberapa keadaan atau benda tanpa kata penghubung
- Polisedenton : Menggunakan kata menghubung dalam kalimat
- Interupsi : Penegasan yang menggunakan sisipan ditengah-tengah kalimat pokok.
- Eksklamaso : Menggunakan kata seru sebagai penegas.
- Enumerasio : Melukiskan satu per satu peristiwa untuk menegaskan suatu keadaan secara keseluruhan.
- Praterito : Digunakan pengarang untuk meyembunyikan atau merahasiakan sesuatu.
4. Majas pertentangan
- Paradoks : Mengandung pertentangan nyata dengan fakta-fakta yang ada.
- Antitesis : Mempergunakan paduan kata yang berlawanan artinya
- Anakroisme : Menceritakan peristiwa yang tidak sesuai dengan sejarah.
- Oksimoron : Antar bagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan.
Contoh Majas Metafora
1.Pak Budi sangat rajin dan jujur oleh Karen itu dia menjadi anak emas majikannya. (metafora)
2.Perpustakaan adalah gudang ilmu. (metafora)
3.Aku sangat mencintai buku karena buku adalah jendela dunia. (metafora)
4.Raja siang keluar dari ufuk timur. (metafora)